Memaparkan semua sejarah yang ada di Indonesia

Rabu, 13 Juni 2012

Pengobatan Versi Sunan Kalijaga

Pengobatan menggunakan kekuatan batin sudah demikian banyak dikenal di nusantara ini sejak lama. Berbagai teknik dan metode sudah dikenal di era kerajaan-kerajaan Sriwijaya, Maapahit, Mataram.


Era sekarang, kita mengenal juga banyak pengobatan alternatif modern, ditambah menggunakan ramuan herbal dan lain-lain. Ini jelas merupakan kekayaan budaya spiritual yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Teknik dan metodenya yang beragam membantu masyarakat untuk memilih pengobatan alternatif yang sesuai dengan keinginannya.


Salah satu metode pengobatan kuno dengan pengerahan daya batin adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga. Yaitu menyampaikan doa pada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan keyakinan penuh bahwa doanya akan diijabahi oleh-Nya dengan diiringi sikap pasrah total dan ikhlas.


Doa yang diajarkan Sunan Kalijaga itu berbahasa Jawa. Doa yang disampaikan dengan bahasa Jawa, akan lebih meresap ke dalam hati sanubari masyarakat sehingga diharapkan sang pendoanya memahami makna dan tujuan doa tersebut.


Sebelum doa disampaikan, maka didahului oleh amalan PUASA MUTIH selama tiga atau tujuh hari. Puasa mutih yaitu puasa seperti biasa kita melaksanakan puasa Ramadhan. Namun pada saat berbuka, kita hanya memakan nasi dan air putih saja.


Tujuan puasa mutih ini adalah agar tubuh, pikiran, rasa pangrasa kita semakin manunggal untuk menggerakkan daya batin sehingga mampu untuk menggerakkan cinta kasih-Nya dan memberi ijabah pada doa yang akan disampaikan.


Setelah puasa mutih tiga atau tujuh hari dilaksanakan maka pemohon membaca doa sebagaimana berikut ini:


Ana kidung rumeksa ing wengi

Teguh hayu luputa ing lara

Luputa bilahi kabeh

Jim setan datan purun

Paneluh tan ana wani

Wiwah panggawe ala

Gunanung wong luput

Geni atemahan tirta

Maling adoh tan ana ngarah ing mami

Guna duduk pan sirna

Sakehing lara pan samya bali

Sakeh ngama pan sami miruda

Welas asih pandulune

Sakehing braja luput

Kadi kapuk tibaning wesi

Sakehing wisa tawa

Sato galak tutut

Kayu aeng lemah sangar

Songing landhak guwaning

Wong lemah miring

Myang pakiponing merak

Pangupakaning warak sakalir

Nadyan arca myang seraga asat

Temahan rahayu kabeh

Apan sarira ayu

Ingideran kang widadari

Rineksa malaekat

Lan sagung pra rasul

Pinayungan ing Hyang Suksma

Ati Adam utekku

Baginda Esis Pangucapku

ya Musa Napasku

Nabi Isa linuwih

Nabi Yakub pamiyarsaningwang

Dawud suwaraku mangke

Nabi Ibrahim nyawaku

Nabi Sleman kasekten mami

Nabi Yusup rupeng wang

Edris ing rambutku

Baginda Ngali kuliting wang

Abubakar getih daging

Ngumar singgih

Balung baginda Ngusman

Sumsumingsun Patimah linuwih

Siti Aminah bayuning angga

Ayup ing ususku mangke

Nabi Nuh ing jejantung

Nabi Yunus ing otot mami

Netraku ya Muhammad

Pamuluku Rasul Pinayungan Adam Kawa

Sampun pepak sakathahe para nabi

Dadya sarira tunggal


Inilah pengobatan alternatif untuk segala penyakit menggunakan teknik berpuasa dilanjutkan dengan berdoa. Pengobatan ala Sunan Kalijaga ini tidak bertentangan dengan akidah Tauhid bahkan bila diresapi dengan penghayatan yang mendalam, akan menambah iman kita pada Tuhan Yang Maha Kuasa.


Kita yakin penyembuh semua penyakit adalah Dia sehingga kita sampaikan doa setulus-tulusnya padaNya agar mengijabahi permohonan kita.




Sumber : http://wongalus.wordpress.com/2009/10/11/pengobatan-alternatif-ala-sunan-kalijaga/

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk tidak melakukan tindakan SPAM dan menaruh LINK yang aktif. Berkomentarlah yang baik. Terimakasih untuk komentar anda.

Diberdayakan oleh Blogger.

Sejarah di Nusantara Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger